Minggu, 18 Maret 2012

Asupan Makanan Pengaruhi Kualitas Sperma

[caption id="attachment_3141" align="aligncenter" width="300" caption="man_eats_j / photo from http://www.steadyhealth.com"]man_eats_j / photo from http://www.steadyhealth.com[/caption]

Bagi Anda yang sudah merencanakan ingin segera menjadi calon ayah, sebaiknya mulai memperhatikan asupan yang Anda makan. Karena menurut para peneliti, pria yang mengonsumsi diet tinggi lemak jemuh memiliki hitungan sperma paling rendah dan memiliki kualitas sperma yang lebih buruk. Sebaliknya, bagi pria yang lebih banyak makan lemak “baik” – termasuk asam lemak omega-3 yang dimiliki ikan dan beberapa minyak tumbuhan, memiliki kualitas sperma yang lebih baik.

Studi ini adalah yang terbesar untuk menginvestigasi pengaruh lemak makanan tertentu pada kesuburan pria.Kekhawatiran akan kuantitas dan kualitas sperma tampaknya di negara-negara Barat mulai menurun, hal ini ditunjukan dengan jumlah sperma rata-rata telah berkurang lebih dari setengah selama 60  tahun terakhir. Diperkirakan sekita 30 persen pria yang berpasangan mencaripengobatan IVF yang disebut sub-subur dan 2 persennya adalah “total-subur”.

Peneliti Amerika yang mempelajari 99 pria menghadiri sebuah klinik kesuburan, menanyai tentang diet mereka, serta menganalisis sampel sperma dan mengukur kadar lemak dari 23 peserta. Kemudian, mereka dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan seberapa banyak lemak yang mereka konsumsi.

Temuan menunjukan mereka yang diet paling lemak memiliki 43 persen total sperma yang lebih rendah, dan 38 persen konsentrasi lemak yang lebih renda daripada mereka yang mengonsumsi sedikit lemak jenuh.Jumlah total sperma adalah jumlah sperma dalam sampel dan konsentrasi sperma ialah jumlah sperma per satuan volume air mani.

Menurut penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, Pria yang paling banyak mengonsumsi omega-3 asam lemak juga memiliki 1,9 persen terbentuk sperma lebih tepat , dibandingkan pria dengan asupan terendah.

Studi sebelumnya telah menyatakan adanya hubungan antara obesitas dan infertilitas pria tetapi penelitian terbaru ini mengambil  pertimbangan fakta bahwa 71 persen dari pria ialah yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Kepala peneliti Profesor Jill Attaman, dari Harvard Medical School, Boston, mengatakan: "Jika pria membuat perubahan diet mereka sehingga dapat mengurangi jumlah lemak jenuh yang mereka makan dan meningkatkan asupan omega-3 mereka, maka ini mungkin tidak hanya meningkatkan kesehatan umum mereka  tetapi dapat meningkatkan kesehatan reproduksi mereka juga,” katanya. Para peneliti tidak mengatakan apakah laki-laki memiliki anak berayahkan.

Profesor Richard Sharpe, dari MRC Centre for Reproductive Health, University of Edinburgh, Mengatakan, kebanyakan bukti terhadap jumlah sperma rendah yang karena gangguan sementara perkembangan testis pria saat masih bayi dalam kandungan, namun penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi oleh pria dengan pola makan gaya "Barat", tinggi lemak jenuh, juga dapat menurunkan jumlah sperma mereka.

"Studi ini menunjukkan hubungan antara diet (jenuh) tinggi lemak dan konsentrasi sperma lebih rendah tetapi tidak menunjukkan bahwa salah satunya menyebabkan yang lain,’ tambahnya. Dia mengatakan ada konsensus bahwa obesitas memiliki dampak yang kecil terhadap kesuburan pria mungkin harus kembali dilakukan.

Dalam penelitian ini kebanyakan pria kelebihan berat badan tetapi konsentrasi sperma lebih rendah hanya ditemukan pada mereka yang memiliki asupan lemak yang lebih tinggi. Menurutnya, Ini menimbulkan kemungkinan bahwa penelitian sebelumnya  salah asosiasi karena mereka dikelompokkan hanya menurut pada berat badan mereka.

Jadi mulai sekarang perhatikan pola hidup sehat Anda, itu termasuk makan makanan yang sehat, berhenti merokok dan, jika mereka kelebihan berat badan, mencoba merubah BMI (body mass index) ke kisaran normal.

Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar