[caption id="attachment_3064" align="aligncenter" width="252" caption="woman-eating-pizza / photo from http://www.realsimple.com"][/caption]
Merasa kuran berselera menghabiskan makanan karena makanannya biasa saja? hmm, mungkin trik ini ini bisa Anda coba! Sebuah penelitian mengatakan, seseorang yang makan sembari melihat foto makanan yang tinggi karbohidrat, seperti pizza, membuat semuanya terasa lebih enak.
Mereka yang melihat gambar pizza atau kue, melaporkan mencicipi makanan yang lebih baik daripada orang yang melihat foto semangka atau kacang-kacangan.
Para ilmuwan mengatakan, penglihatan yang dikenal memainkan peran utama dalam persepsi makanan, meningkatkan harapan dari rasa dan mengendalikan penerimaan atau penolakan. Namun, menurut PloS ONE, dampak dari selera berbagai jenis makanan tetap belum diselidiki.
Untuk menguji efeknya, dilibatkan 14 relawan yang ditunjukan gambar cepat berisikan tinggi karbohidrat atau makanan rendah karbohidrat, seperti pizza dan semangka. Kemudia, mereka diberikan tes listrik rasa – sebuah pulsa yang bisa merangsang lidah tetapi yang memiliki rasa netral yang menyenangkan atau tidak.Mereka diminta oleh para penliti dari Nestle Research Centre di Swiss untuk menilai rasa pada keenakan atau intensitas.
Dr Johannes le Coutre, dan timnya juga mempelajari gambar otak yang terlibat dengan kenikmatan makanan yang diambil selama percobaan. Hasilnya, Mereka menemukan bahwa mereka yang telah melihat gambar karbohidrat tinggi menikmati rasa lebih dari mereka yang telah melihat yang berkarbohidrat rendah.
"Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa isyarat makanan kalori tinggi meningkatkan evaluasi hedonis selera disajikan kemudian,” kata Dr le Coutre. Studi ini memberikan wawasan baru ke lintas-moda interaksi sensorik yang mendasari rasa dan mungkin evaluasi makanan dan konsumsi,” tambahnya seperti yang dilansir Daily Mail.
Menurut Dr le Coutre ,Para neuroimages juga memberikan wawasan mengenai bagaimana otak memproses rasa dan penglihatan untuk menghasilkan kenikmatan makanan - yang mungkin memiliki implikasi untuk mengobati gangguan nafsu makan. Baginya, masa Depan studi harus menjelaskan sampai sejauh mana daerah otak terbukti terlibat dalam interaksi visual-gustatory dapat menjelaskan pengaturan nafsu makan dan makanan kontrol asupan dalam pengaturan dunia nyata.
Wah, sepertinya trik ini bisa dicoba bagi Anda yang sedang dalam rencana diet, nih...
Sumber : Daily Mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar