Terkadang kita masih merasa kurang puas dengan berat badan kita, padahal segala macam upaya telah kita lakukan. Namun, disadari atau tidak, kebiasaan makan kita itu berpengaruh loh dengan berat badan. kok bisa? ternyata menurunkan berat badan itu bisa dilakukan dengan mudah, ganti deh kebiasaan cara makan Anda yang bisa memicu berat badan berlebih. Apa saja kebiasaannya? simak deh lansiran dari Times of India, di bawah ini.
Kunyah Lebih Lama
Mahatma Gandhi pernah mengatakan, “kunyah minuman Anda dan minum makanan Anda". Maksudnya Gandhi adalah kunyah makanan Anda hingga sangat lembut dalam mulut. Sebuah Universitas di Cina, dalam penelitiannya menemukan bahwa mereka yang mengunyah makanan hingga 40 kali mengonsumsi 12% lebih sedikit kalori daripada mereka yang hanya mengunyah selama 15 kali. Faktanya, semakin banyak Anda mengunyah, semakin baik untuk berat badan Anda. Logikanya adalah, semakin banyak waktu untuk otak menerima sinyal dari lambung untuk mengendalikan nafsu makan Anda.
Teh Hitam
Dengan senyawa sehat seperti theflavins dan the rubigins, teh merupakan minuman untuk melawan lemak. Tetapi para ilmuwan telah memperlajari bahwa protein dalam susu sapi meniadakan kemampuan memerangi lemak teh dan membentuk senyawa kompleks dengan protein susu, yang menyebabkan mereka mengendap. Oleh karena itu, dengan tidak menambahan susu pada teh akan memberikan manfaat penurunan berat badan. Tapi jika Anda keukeuh ingin menambahkan susu pada teh, coba deh alternatif lain dengan menggunakan susu skim, ia mengandung lemak lebih sedikit dan cukup vitamin dan kalsium. Sementara teh hitam mengandung antioksidan yang menjaga Anda tetap waspada dan menurunkan resiko serangan jantung, namun jika terlalu banyak mengonsumsinya menyebabkan efek samping seperti sakit kepala dan mulas.
Makanan Yang Monoton
Jika semuanya tetap kurang berhasil, coba bikin kebosanan dalam diri Anda. Para peneliti mengatakan semakin beragam dari pilihan makanan setiap hari, semakin tinggi kesempatan untuk gemuk. Semakin sedikit pilihan, semakin besar kemungkinan Anda akan merasa bosan melihat makanan yang tersedia. Peneliti mengatakan, ketika orang ditawarkan makanan yang sama dan lagi, mereka cenderung makan lebih sedikit, merasa terbiasa dengan makanan tersebut. Habituasi, proses psikologi menurun terhadap rangsangan tertentu dengan eksposur meningkat untuk itu. Namun, keragaman makanan bisa bekerja bila terhadap buah dan sayuran, bukan yang kaya akan lemak atau makanan rendah nutrisi.
Tidur Nyenyak
Kurang tidur membuat Anda gemuk. Sebuah penelitian obesitas di New York menemukan tidak tidur membuat orang mengonsumsi 300 kalori ekstra per harinya dibandingkan mereka yang cukup istirahat. Jika kurang tidur bisa mengurangi tingkat metabolisme tubuh untuk menyimpan energi untuk membatu Anda dalam beraktivitas. Penurunan ini memicu pelepasan cortisol, sebuah hormon yang merangsang stress. Cortisol juga meningkatkan nafsu makan Anda, sehingga menuntut lebih banyak makan. Disamping itu, kurang tidur juga mengakibatkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak ghrelin hormon penanda lapar dan sedikit leptin hormon yang mengatakan tubuh Anda sudah kenyang. Ketika hormon ini rusak, Anda akan makan lebih banyak tanpa tahu kapan harus berhenti.
Kekuatan Protein
Tidak hanya untuk membangun otot, whey (dadih) atau protein susu juga membantu Anda memotong timbunan lemak yang lebih baik daripada protein kedelai. Sebuah penelitian menemukan protein whey secara signifikan menurunkan hormon Ghrelin (yang menandakan lapar), sehingga membuat Anda merasa kenyang. Penelitian menemukan bahwa orang yang minum whey protein selama enam bulan telah memangkas asupan karbohidrat mereka, sebagai lawan dari peminum protein shakes dan minum karbohidrat. Sementara peminum protein kedelai menunjukan perubahan kecil dalam berat badan mereka atau komposisi tubuh, mereka menunjukkan tingkat lebih tinggi dari hormon thyroid (yang mengendalikan metabolisme) daripada mereka yang mengonsumsi whey. Meskipun demikian, ketika memilih poduk whey adalah penting bahwa Anda memeriksa bahwa yang dipilih itu rendah kalori dan lemak.
Mangkuk Kecil tapi Garpu Besar
Bukan hanya sekedar seberapa banyak makanan yang Anda taruh dalam mangkuk yang perlu Anda khawatirkan, tapi juga ukuran mangkuknya sendiri. Mengendalikan porsi, semakin kecil ukuran piring dan mangkuk, semakin sedikit makanan yang Anda hadapi. Penelitian lain juga menemukan mereka yang menggunakan garpu yang lebih besar , makan lebih sedikit. Dalam penelitiannya, semakin besar garpu pengguna akan mengambil gigitan yang lebih besar dan mengakhirinya dengan makan lebih sedikit daripada mereka yang menggunakan garpu yang lebih kecil. Logikanya adalah semakin besar gigitan Anda, semakin cepat membersihkan makanan di piring, visual memicu otak untuk mengirimkan sinyal yang kenyang daripada ketika makanan masih ada di piring lebih lama.
Sumber : times of India
Tidak ada komentar:
Posting Komentar