[caption id="attachment_6146" align="aligncenter" width="300"] Image From http://milwaukeemamas.com[/caption]Mengajarkan tentang uang kepada anak sangat penting dilakukan sejak dini. Mengatur, Menabung dan memberikan sebagian kepada orang lain adalah nilai-nilai yang perlu ditanamkan oleh orangtua kepada anak mereka. Berikut adalah tips untuk menanamkan nilai-nilai tersebut di atas:
Tanggung Jawab Keuangan
Suatu ketika Anda belanja dengan keponakan Anda, dan tiba-tiba dia langsung menuju ke sebuah toko mainan. Kemudian Anda berpikir anak itu tidak dapat menyimpan uang sakunya untuk ditabung yang kelak mungkin saja menyelamatkan hidupnya. Anda bertanya-tanya apakah harus memberinya nasihat dan mengatakan sesuatu. Semakin awal anak-anak dididik untuk mengelola uang dengan bertanggung jawab, semakin baik pula hasilnya. Anda bisa bercerita tentang pengalaman diri sendiri tentang mengelola uang agar tidak terbuang percuma.
Kesehatan Keuangan Adalah Kesehatan Badan Juga
Manisha Thakor, ahli investasi LearnVest, berpikir bahwa memerhatikan pengeluaran anak yang ceroboh sama pentingnya dengan masalah kesehatan anak. “Jika Anda melihat anak atau keponakan makan 10 kue dalam satu kali makan, atau duduk di sofa sepanjang hari dan benar-benar tidak melakukan apapun – Anda tidak akan berpikir dua kali untuk mengatakan sesuatu. Hal ini seharusnya sama dengan keuangan pribadi. Kita tidak bisa berharap untuk menyesuaikan keuangan anak jika tidak aktif mengajarkan pada mereka bagaimana cara mengatur keuangan yang baik“. Dia merekomendasikan bahwa orang dewasa harus menjadi pedoman untuk menghabiskan, menyimpan, dan menyumbang untuk amal.
Pertimbangkan Sumbangan Pada Yayasan Amal
Orang tua, dengan bantuan dari anak-anak mereka, dapat mengatur jumlah uang atau persentase menuju tujuan masing-masing. Sebagai contoh, buatlah peraturan untuk menyumbangkan 10%, menghemat 20%, dan 70% sisanya untuk hal lain. Yang penting adalah bahwa anak-anak berkenalan dengan gagasan bahwa setiap sen yang diperoleh tidak dapat dibelanjakan. Dan membiasakan diri untuk melakukannya adalah kebiasaan yang akan berbuah manis sepanjang hidup.
Memperkirakan Kesalahan
Kebanyakan ahli mengatakan anak-anak membuat kesalahan menghitung/mengidentifikasi uang merupakan hal yang normal dan sehat. “Mereka harus diperbolehkan untuk membuat kesalahan pada pengeluaran mereka,” kata Dr. Mary Gresham, psikologi dan ahli uang LearnVest. Setelah beberapa minggu, tanyakan keponakan Anda jika dia senang dengan mainan yang dibelinya atau mainan tersebut berada di tempat yang salah, rusak atau hilang sama sekali. Jika dia menginginkan uang tersebut masih berada dalam genggamannya, kemudian tanyakan “Bagaimana dia akan mengubahnya lain kali?” saran Gresham. Nathan Dungan, yang bekerja dengan anak-anak serta orang tua tentang masalah ini, sekaligus pendiri Sharesavespend.com, akan mengambil langkah jika anak secara rutin membuat kesalahan yang sama. “Namun, bukan dengan cara memarahi dan menceramahi anak. Libatkan anak Anda atau keponakan dalam percakapan tentang pilihan yang mereka buat dan apa dampaknya terhadap kemampuan mereka untuk menyimpan.”
Orang Tua Yang Bertanggung Jawab
Hal ini akan sangat sulit untuk meyakinkan seorang anak, terutama dengan mereka yang mempunyai keinginan menabung untuk menghemat. Apa yang harus dilakukan jika dia menginginkan boneka dan nenek menanyakannya apa yang ingin dilakukan saat liburan tiba?
Beberapa ahli menyarankan orang tua untuk lebih memperhatikan hal detail semacam ini. Dengan begitu anak bisa melihat perubahan yang cukup besar dalam waktu singkat, pengalaman selama menabung adalah berharga. Jika semuanya gagal menghalangi anak untuk membeli yang tidak perlu, Anda selalu dapat mengeluarkan kata yang sedikit memerintah “Karena aku bilang tidak boleh.” Menurut Dungan, orang tua memiliki hak veto setiap pilihan belanja seorang anak – terutama jika pola pengeluaran yang muncul itu hanya untuk kepuasannya sesaat.
Sumber : Real Simple
Tidak ada komentar:
Posting Komentar