Terkena paparan sinar matahari secara langsung tidak hanya berdampak negatif terhadap tubuh, seperti resiko terkena kanker kulit dan lain sebagainya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, paparan sinar matahari juga ternyata mampu mengurangi resiko rheumatoid arthritis yang sering diderita oleh wanita. Faktanya dari penelitian tersebut, menggunakan cream pelindung matahari atau menghindari sinar mata hari justru hanya akan mengurangi efektifitas perllindungan tubuh.
Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit progresif yang biasanya memiliki potensi dapat menyebabkan kerusakan pada bagian sendi dan mengakibatkan kecacatan fungsional. Penyakit ini biasanya terjadi pada wanita muda yag terlalu melindungi diri dari sinar matahari untuk menghindari efek berbahaya yang dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari secara langsung.
Kondisi ini banyak ditemukan di negara Inggris. Diperkirakan, ada sekitar 300.000 wanita yang menderita rheumatoid arthritis, tiga kali lebih banyak dibandingkan kaum pria.
Tahap pertama penelitian tersebut pada tahun 1976 telah melacak sebanyak 120.000 perawat dari Nurses Health Study AS ketika mereka berusia antara 30 dan 55 tahun hingga tahun 2008. Dan tahap kedua melacak kesehatan sebanyak 115.000 perawat sejak tahun 1989 ketika mereka berusia 25 dan 50 tahun hingga 2009. Dari hasil penelitian selama dua periode tersebut tercatat sebanyak 1.314 perawat terserang rheumatoid arthitis.
Penelitian juga menunjukan mereka yang memiliki tingkat terkena paparan sinar matahari yang lebih tinggi, seperlima lebih kecil kemungkinannya terserang penyakit rheumatoid arthritis.
Hal tersebut menegaskan penemuan dari penelitian lain yang menunjukan hubungan antara geografi dan resiko rheumatoid arthritis serta kondisi auto imun lainnya termasuk dalam diabetes type 1, penyakit radang usus dan multiple sclerosis.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa dengan penelitian tersebut menambah bukti yang berkembang bahwa paparan sinar UVB dikaitkan dengan terjadinya penurunan resiko terserang rheumatoid arthritis. Namun hal ini bisa dimediasi oleh produksi kulit vitamin D dan dilemahkan oleh penggunaan tabir surya atau perilaku avoidant matahari.
Temuan dari hasil penelitian ini dipublikasikan secara umum melalui jaringan Online di Annals of the Rheumatic Disease.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar