[caption id="attachment_1865" align="aligncenter" width="300" caption="highheels / photo from http://newsfeed.time.com"][/caption]
Berhati-hatilah bagi Anda yang terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi setiap harinya. Memakai sepatu hak tinggi memang bisa menunjang tubuh seorang wanita menjadi lebih tinggi dan membuat kaki menjadi tampak lebih ramping. Namun, berdasarkan sebuah penelitian langit sepatu hak tinggi bisa mengakibatkan kaki datar.
Para peneliti mengklaim bahwa sepatu hak tinggi adalah alasan mengapa perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi menyakitkan daripada pria, dan mengatakan resiko mereka meningkat lebih lanjut jika mereka menghabiskan banyak waktu dengan berdiri.
Para peneliti, dari University of East Anglia, percaya bahwa kaki datar muncul ketika tendon (urat daging ) pada kaki melemah oleh protein yang terjadi secara alami dalam tubuh. Hal ini menyebabkan lengkungan kaki jatuh, yang bisa menyebabkan sakit yang luar biasa dan kesulitan dalam berjalan. Dan mereka mengatakan, penemuan mereka bisa mengarah pada penemuan obat baru untuk memerangi protein, yang disebut enzim dan menghentikan mereka dalam melemahkan tendon.
Sekitar 3.5 persen dari penduduk Inggris diperkirakan akan terpengaruh oleh kaki datar. Kondisi ini lebih umum pada perempuan di atas usia 40, tapi juga terjadi dalam keluarga dan banyak penderita terlahir dengan kondisi itu.
Dr Graham Riley, yang melakukan studi tersebut, mengatakan bahwa sepatu hak tinggi tidak benar-benar mendukung kaki, yang bisa menyebabkan tendon melemah. Dia juga memperingatkan bahwa wanita yang mengenakan sepatu hak secara khusus beresiko, jika mereka banyak menghabiskan banyak waktu dengan berdiri sepanjang hari. Sepatu hak tinggi mengubah postur dan meningkatkan tekanan pada bola kaki. Pemakaian yang berulang sudah diketahui bisa menyebabkan ketegangan pinggul, lutut dan paha serta meningkatkan resiko kondisi seperti osteoarthritis, hammer toe, masalah punggung, bunions dan corns.
Kaki datar saat ini bisa diobati dengan menggunakan sol atau perangkat yang mendukung di dalam sepatu. Dan dalam beberapa kasus, pasien menjalani operasi untuk membentuk kembali kaki mereka. Meskipun terobosan, para ilmuwan mengatakan itu akan membutuhkan waktu setidaknya satu dekade sebelum obat-obatan tersedia. Namun, mereka mengklaim bahwa dalam perawatan masa depan bisa dikembangkan untuk kondisi kaki umum lainnya seperti achilles tendonitis yang menyebabkan tumit nyeri.
Dr Riley, yang studi ini diterbitkan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, menambahkan “Penelitian kami mungkin memiliki implikasi therapeutic penting sejak aktivitas enzim diubah bisa menjadi target untuk terapi obat baru di masa depan,” katanya seperti yag dikutip dari Daily Mail.
“ Kami telah menunjukan bahwa perubahan serupa juga berlangsung di lain kondisi tendon menyakitkan seperti achilles tendonitis, jadi pada akhirnya bisa menjadi sebuah alternatif efektif untuk operasi bagi banyak pasien,” tambahnya lagi.
Seorang direktur medis dari Arthritis Research UK¸ bernama Professor Alan Silman, mengatakan “Masalah kaki merupakan penyebab penting dan tidak cukup diakui mengakibatkan nyeri dan kecacatan pada orangtua,” ujarnya. “ Penuaan merubah pada menyokong tendon berkontribusi terhadap masalah ini dan penelitian ini merupakan langkah pertama yang berhasil mengungkap bebera biokimia yang kompleks yang mengatur gangguan tendon,” lengkapnya.
Sumber : Daily Mail
bagus2 yachhh..........
BalasHapus