Sabtu, 28 Januari 2012

Hubungan Yang Buruk Bisa Menyebabkan Beberapa Penyakit

Hubungan Yang Buruk Bisa Menyebabkan Beberapa Penyakit


[caption id="attachment_2532" align="aligncenter" width="300"]article-0-117CFF46000005DC-/ photo from http://www.dailymail.co.uk article-0-117CFF46000005DC-/ photo from http://www.dailymail.co.uk[/caption]

Bagaimana hubungan Anda dengan teman atau musuh sekalipun? Menurut sebuah penelitian, hubungan mungkin penting untuk kesehatan yang baik sebagai diet seimbang dan banyak istirahat, Karena para ilmuwan di sekolah kedokteran UCLA telah menemukan bahwa interaksi sosial negatif bisa menyebabkan peradangan yang meningkat, yang pada gilirannya bisa menyebabkan sejumlah penyakit mulai dari kanker hingga penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.


Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceeding of The National Academy of Sciences Journal,  memberikan landasan yang solid untuk bukti anekdotal bahwa menjadi ceria dan positif – atau berada di sekitar  orang-orang  yang tidak mewakili hubungan yang kompetitif atau beracun, mungkin menjadi salah satu cara untuk menghindari sakit.


Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pada sekelompok yang melibatkan 122 orang muda yang sehat, yang berbasis di California. Peneliti memantau peristiwa stress dan membandingkannya dengan produksi dari dua protein penyebab peradangan.


Dengan mengandalkan metode kuno menangkap emosi - buku harian - ilmuwan mencatat saat-saat kelompok kompetitif dan gesekan dan membandingkannya dengan bahan kimia yang ditemukan dalam penyeka dari pipi bagian dalam.


Hasilnya, mereka yang telah beberapa hari mengalami negatif sebelum penyeka memiliki proporsi yang lebih tinggi dari protein yang bertanggung jawab untuk kondisi termasuk tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung, kanker dan depresi, menurut Science News, yang kemudian dilansir oleh Daily Mail.


Sebuah puncak serupa di protein pro-inflamasi juga terjadi setelah peserta menjadi sasaran stress – termasuk kuis angka  dan kemudian diminta untuk memberikan pidato publik. Hasilnya - yang dapat membawa cahaya baru untuk banyak hubungan yang buruk - yang dianggap didasarkan pada mekanisme bertahan hidup evolusioner.


Sementara itu, hubungan modern antara stres dan penyakit terdokumentasi dengan baik, psikolog Nicholas Rohleder dari Brandeis University di Waltham, Massachusetts, mengatakan kepada Science News bahwa peradangan yang mungkin dulu terjadi hasil dari pertemuan melawan atau saling bertemu. Menurutnya, dengan tidak adanya   manusia menghadapi bahaya sesekali ketika datang untuk bisa melaluinya setiap hari, stres dapat menyebabkan peradangan kronis yang tak terkendali, katanya.


Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar