Kamis, 23 Februari 2012

Alasan Mengapa Wanita Tak Boleh Terlalu Lama Duduk

[caption id="attachment_2903" align="aligncenter" width="300" caption="sitting / photo from http://www.dailymail.co.uk"]sitting / photo from http://www.dailymail.co.uk[/caption]

Hati-hati bagi Anda, khususnya wanita yang menghabiskan waktu kurang lebih hingga tujuh jam sambil duduk dalam sehari, karena berdasarkan penelitian terbaru, hal itu membuat mereka lebih beresiko terkena diabetes tipe 2.

Pada wanita yang menghabiskan waktu paling banyak duduk selama seminggu lebih cenderung menunjukan tanda-tanda awal penyakit ini daripada mereka yang lebih aktif. Tes darah menunjukan mereka memiliki kadar penanda lebih tinggi yang menunjukan tubuh sedang baik mengembangkan diabetes.

Namun para peneliti mengatakan, mereka tidak menemukan gubungan seperti pada pria yang mengambil bagian dalam penelitian di University of Leicester. Mereka mengatakan alasannya tidak jelas, tapi bisa jadi bahwa wanita lebih rentan terhadap kerusakan akibat perliaku yang menetap.

Menurut penggalangan amal Diabetes di Inggris, pada saat ini tingkat meningkat, angka yang terkena diabetes tipe 2 di Inggris akan meningkat dari sekitar 2.5 juta saat ini, hingga empat juta pada tahun 2025 dan lima juta pada 2030.

Gejalanya yang bisa terjadi adalah seperti kelelahan, hausm sering buang air kecil, sariawan yang berulang dan luka yang lambat sembuh. Lebih dari satu juta orang sudah terkena pengaruh kondisi tetapi tidak menyadari bahwa mereka memilikinya, mungkin karena mereka tidak menyadari gejalanya.

Dan sebuah angka terbaru menyarankan 24.000 kematian pertahun di Inggris bisa saja dengan mudah dicegah jika dokter melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih mendasar dan psien melakukan pola makan yang sehat dan minum obat teratur. Jika tidak diobati, diabetes tipe 2 bisa meningkatkan resiko serangan jantung, kebutaan dan amputasi. Kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk merupakan faktor resiko utama dari penyakit ini.

Sebuah tim peneliti dari Leicester University merekrut 505 pria dan wanita berusia 59 atau lebih dan menanyai mereka tentang bagaimana mereka menghabiskan banyak waktu duduk selama seminggu. Setiap relawan juga menjalani tes untuk mengukur tingkat bahan kimia tertentu dalam darah mereka diketahui berkaitan dengan timbulnya diabetes.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, menunjukkan wanita duduk di antara empat hingga tujuh jam setiap hari dan pria antara empat hingga delapan jam.

Wanita-wanita yang duduk terpanjang memiliki kadar insulin lebih tinggi, yakni sebuah hormon yang mengatur gula darah dalam tubuh. Kadar insulin yang meningkat menunjukkan tubuh menjadi resisten terhadap hormon dan diabetes mulai berkembang, mereka juga membaca protein C-reactive, letin, adinopectin dan interleukin-6 yang lebih tinggi, semua bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan lemak di perut yang bisa mengarah pada peradangan yang berbahaya.

Tapi hasil yang sama tidak ditemukan pada pria. Dalam laporan temuan mereka, peneliti mengatakan mungkin  perempuan banyak ngemil daripada pria selama perilaku menetap, atau bahwa pria yang telah melakukan lebih banyak aktivitas yang kuat sekalinya mereka bisa bergerak.

Studi ini memberikan bukti baru bahwa tingkat yang lebih tinggi waktu duduk,   aktivitas fisik yang kurang, memiliki dampak merusak pada resistensi insulin dan kronis tingkat rendah peradangan pada wanita bukan pria. Ini menunjukkan memungkinkan perempuan untuk menghabiskan lebih sedikit waktu duduk merupakan faktor penting dalam mencegah penyakit kronis.

Temuan  ini mencerminkan orang-orang dari sebuah studi tahun lalu yang menunjukkan menghabiskan sepuluh tahun atau lebih di pekerjaan tetap hampir dua kali lipat risiko beberapa jenis kanker usus. Menurut perkiraan, kebanyakan orang dewasa sekarang menghabiskan sekitar 55 persen waktu mereka di tempat kerja duduk.

Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar