[caption id="attachment_897" align="aligncenter" width="300" caption="eggs - photo from www.healthkicker.com"][/caption]
Para peneliti di Boston University menemukan, bahwa orang yang memiliki banyak asupan choline dalam susunan makanan mereka, memiliki performa yang lebih baik pada tes ingatan dan lebih sedikit menunjukan perubahan otak yang berhubungan dengan demensia.
Ya, mungkin ini hal yang baru Anda dengar pertama kali, namun susunan kaya akan choline bisa membantu melindungi otak Anda dari pengaruh penuaan. Nutrisi dari vitamin B ditemukan dalam makanan seperti ayam, telur, ikan laut serta kacang-kacangan seperti kacang ginjal (kidney beans).
Menurut Dr. Rhoda Au, seorang peneliti senior, temuan menambah bukti bahwa susunan makanan seumur hidup membuat perbedaan dalam cara usia otak Anda. Namun, ia memperingatkan juga bahwa nutrisi sebagai salah satu senjata melawan demensia. “ Saya pikir, pesannya adalah bahwa makan makanan yang sehat dan seimbang pada pertengahan usia hidup adalah penting,” tambahnya seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Pada penelitian sebelumnya, telah menemukan bahwa diet mediterania, yang mencakup ikan, sayuran dan minyak zaitun, mungkin memiliki efek perlindungan. Untuk studi terbaru, Dr Aru menyimpulkan melalui hasil dari survey yang sudah berjalan lama tentang kesehatan jantung.
Untuk penelitian ini, hampir 1400 orang dewasa yang berusia 36-83 dilibatkan dengan menjawab kuesioner antara tahun 1991 dan 1995. Kemudian, antara 1998 dan 2001 , mereka menjalani tes memori dan kemampuan kognitif lainnya dan melakukan scan otak.
Hasilnya, pria dan wanita di kuartal teratas untuk asupan choline dilakukan lebih baik pada tes memori daripada di kuartal bawah. Hal ini membenarkan bahkan ketika faktor-faktor termasuk pendidikan, asupan lemak dan kalori yang dipertimbangkan.
Orang dengan asupan choline yang tinggi pada awalnya juga kurang mungkin untuk menunjukan daerah “white matter hyperintesity” dalam scan otak MRI mereka. Mereka terkait usia daerah yang dianggap sebagai tanda penyakit pembuluh darah di otak, yang mungkin sinyal peningkatan resiko stroke atau akhirnya, demensia.
Dr Au mengatakan orang yang tidak mengonsumsi banyak choline tidak akan melihat suatu seorang “perbedaan yang berarti” dari hari ke hari. Namun, ia mengatakan temuan ini menunjukan bahwa orang dengan asupan choline rendah lebih cenderung berada di “jalur“ menuju penurunan mental daripada rekan mereka lainnya yang mempunyai asupan yang lebih tinggi.
Sementara penelitian tidak meyakinkan membuktikan choline melindungi memori, namun ada alasan untuk percaya bahwa choline juga berpengaruh. Nutrisi adalah pendahulu dari asetilkolin kimia otak, yang memainkan peran kunci dalam memori dan fungsi kognitif lainnya, rendahnya tingkat acetylcholine berhubungan dengan penyakit Alzheimer.
Dr Au menyimpulkan, bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan di bagian menjanjikan ini. Para ahli umumnya merekomendaasikan pria mendapatkan 550mg choline per hari, sementara wanita harus mendapatkan 425mg.
sumber : Daily Mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar