Pemerintah melalui Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI) di bawah Kementerian ESDM memberikan tips hemat listrik untuk konsumen rumah tangga. Bagaimana caranya?
Dikutip dari situs EECCHI, Kamis (23/8/2012), disampaikan sektor rumah tangga mengonsumsi kira-kira 11% dari total energi di Indonesia. Upaya efisiensi energi di sektor ini sangatlah penting, bukan hanya untuk menghemat biaya pemakaian energi di rumah tangga tersebut, namun juga untuk mengerem pemakaian energi secara keseluruhan.
Sebagai langkah awal upaya efisiensi energi di rumah tangga, penghuni rumah harus mengetahui jenis peralatan yang paling banyak mengkonsumsi energi. Di Indonesia, alat-alat seperti pendingin ruangan, pemanas dan pompa air serta peralatan elektronik merupakan sumber utama konsumsi listrik di sektor rumah tangga. Untuk membantu menghitung perkiraan jumlah pemakaian dan biaya listrik per bulan di suatu rumah.
Lokasi dan bentuk desain rumah juga memainkan peran penting dalam efisiensi energi khususnya dalam hal pengaturan suhu dan pencahayaan. Misalnya, bukaan-bukaan dalam sebuah bangunan rumah seperti pintu dan jendela sebaiknya dibangun menghadap Utara atau Selatan agar tidak secara langsung tersinar matahari.
Hal ini akan mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah khususnya pada siang hari. Dengan memasang lebih banyak jendela, maka cahaya alami dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga menghemat penggunaan lampu.
Memastikan tidak ada celah atau ruang hampa di antara dinding, seal jendela atau pintu juga membantu menjaga agar udara panas tidah mudah masuk ke dalam rumah sehingga beban AC tidak terlalu berat. Sirkulasi udara yang baik di dalam rumah melalui langit-langit yang lebih tinggi atau sistem ventilasi yang efektif juga akan mengurangi beban AC.
EECCHI memberikan cara menghemat listrik hingga Rp 5,4 juta per tahun, dengan asumsi perhitungan adalah rumah daya pasang R2 (pelanggan listrik di atas 2.200 volt ampere (VA) sampai 6.600 VA) dengan tarif Rp 890/kwh. Berikut caranya:
1. Pendingin Ruangan (AC). Tetapkan suhu AC pada suhu ideal yaitu 24-25 derajat Celcius. Setiap menurunkan 1 derajat pada AC, maka konsumsi listrik meningkat 6%. Lalu bersihkan kondensor, filter, dan coil AC secara teratur. AC yang kotor adalah AC yang boros energi. Tutup pintu, jendela, dan bukaan lainnya agar udara dingin tidak keluar. Potensi penghematan jika anda menjalankan cara tersebut adalah Rp 215 ribu per bulan.
2. Lampu. Gantilah semua lampu pijar di rumah dengan lampu CFL (Lampu Hemat Energi). CFL mengemat lebih dari 50%. Matikan semua lampu saat tidak digunakan atau keluar ruangan. Bersihkan lampu dari debu karena debu bisa mengurangi sampai 5% tingkat penerangan. Potensi penghematan jika anda menjalankan cara tersebut adalah Rp 140 ribu per bulan.
3. Kulkas. Atur suhu ideal lemari es pada 2-4 derajat Celcius. Atur suhu freezer pada suhu ideal -17 sampai -15 derajat Celcius. Lemari es yang sudah tua (dibeli tahun 2001 dan sebelumnya) sebaiknya diganti. Alasannya, dalam 10 tahun, lemari es mengalami peningkatan efisiensi sebesar 75%. Kurangi frekuensi membuka lemari es karena hampir 7% energi terbuang jika pintu terlalu dibuka terlalu sering atau lama. Potensi penghematan jika anda menjalankan cara tersebut adalah Rp 45 ribu per bulan.
4. Alat Elektronik. Matikan semua alat elektronik saat tidak lagi dugunakan. Cabut kabel listrik dari stop kontak karena alat-alat elektronik masih menggunakan energi saat kabel tersambung (dalam posisi stand by). Gunakanlah laptop karena hampir 5 kali lebih hemat energi dibandingkan desktop atau PC.
Mudah, kan? Yuk hemat energi.
Sumber : Detikcom
Trims infonya..
BalasHapus