Senin, 05 November 2012

Bagi Wanita, Terlalu Banyak Duduk Itu Berbahaya. Mengapa?

[caption id="attachment_3255" align="aligncenter" width="199" caption="woman / photo from http://www.oprah.com"]woman / photo from http://www.oprah.com[/caption]

Hati-hati bagi Anda, terutama wanita yang seringkali lebih banyak menghabiskan waktunya di sepanjang hari dengan duduk. Karena menurut sebuah penelitian, wanita yang duduk sampai tujuh jam sehari mungkin lebih beresiko terkena diabetes tipe 2.

Ini ditemukan pada wanita yang menghabiskan waktu paling banyak duduk selama seminggu, lebih cencderung menunjukan tanda-tanda awal penyakit ini daripada mereka yang lebih aktif.

Lansiran Times of India dari Daily Mail, tes darah menunjukan mereka memiliki kadar penanda yang lebih tinggi, yang menunjukan tubuh baik untuk mengembangkan penyakit diabates. Namun, para peneliti, yang mengambil bagian dalam studi di University of Leicester, mengatakan mereka tidak menemukan kaitan yang sama dengan pria.

Menurut mereka, alasannya masih belum jelas, namun bisa jadi itu karena wanita lebih rentan terhadap kerusakan akibat perilaku yang menetap. Sebuah tim peneliti dari Leicester University, merekrut 505 pria dan wanita yang berusia 59 atau lebih dan menanyakan kepada mereka tentang seberapa sering mereka menghabiskan waktu dengan duduk selama seminggu.

Selain itu, setiap relawan juga menjalani tes untuk mengukur tingkat bahan kimia tertentu dalam darah mereka yang diketahui untuk dihubungkan dengan timbulnya diabetes. Dari penelitian ini didapat wanita duduk di antara empat dan tujuh jam setiap hari dan pria antara empat dan delapan jam.

Bagi mereka wanita yang memiliki waktu duduk terpanjang memiliki kadar insulin yang lebih tinggi, yakni hormon yang mengatur gula darah dalam tubuh. Kadar insulin yang meningkat menunjukkan tubuh menjadi resisten terhadap hormon dan diabetes mulai berkembang.

Mereka juga memiliki bacaan yang lebih tinggi dari protein C-reaktif, leptin, adinopectin dan interleukin-6, semua bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan lemak di perut dan yang mengarah ke peradangan berbahaya. Tapi hasil yang sama tidak ditemukan pada pria.

Dalam laporan temuan mereka, peneliti mengatakan mungkin bahwa perempuan lebih sering ngemil  daripada pria selama perilaku menetap, atau bahwa pria yang telah melakukan lebih banyak aktivitas yang kuat, sekalinya mereka bisa bergerak.

"Studi ini memberikan bukti baru bahwa tingkat yang lebih tinggi waktu duduk, independen dari aktivitas fisik, memiliki dampak merusak pada resistensi insulin dan kronis tingkat rendah peradangan pada wanita bukan pria," ujar para peneliti.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyakit kronis, para peneliti menyarankan untuk memungkinkan para wanita menghabiskan lebih sedikit waktu duduk. Temuan ini dipublikasikan di American Journal of Preventuve Medicine.

Sumber : Times of India

Tidak ada komentar:

Posting Komentar