Selasa, 20 November 2012

Protein Kedelai Bisa Turunkan Resiko Penyakit Hati

[caption id="attachment_3603" align="aligncenter" width="300" caption="soy milk / photo from http://www.steadyhealth.com"]soy milk / photo from http://www.steadyhealth.com[/caption]

Kedelai bisa diolah menjadi beberapa macam makanan, seperti tahu, tempe ataupun diolah menjadi susu kedelai. Nah, ternyata kedelai selain enak untuk disantap juga banyak manfaatnya loh bagi kita..

Menurut peneliti, dengan pola makan yang mengandung protein kedelai secara signifikan bisa mengurangi penumpukan lemak dan trigliserida di hati orang yang obesitas.

Ilmuwan dari University of Illinois, juga menemukan hal itu bisa terjadi karena kedelai mengembalika fungsi sebagian jalur kunci organ.

Menurut Hong Chen, seorang asisten profesor ilmu makanan dan gizi manusia, mengatakan, “ Hampir sepertiga dari orang dewasa Amerika memiliki penyakit liver, dan banyak diantaranya tanpa gejala. Obesitas merupakan faktor resiko utaman untuk kondisi ini, yang bisa menyebabkan kegagalan hati,” ujarnya dikutip dari Times of India.

Ia menambahkan, lemak dimetabolismekan di hati, dan pada orang obesitas, pengangkutan lemak jaringan adipsa bisa memperlambat ke titik bahwa hati menjadu tempat pembuangan kelebihan lemak.

Jika lemak terakumulasi dalam organ yang tidak seharusnya menyimpan lemak- seperti hati, bahwa fungsi viital organ bisa berbahaya. Dengan menambahkan protein kedelai, dalam sumber-sumber seperti  tahu dan yogurt kedelai, tampaknya mengurangi beberapa tekanan pada lemak hati.

Studi Chen dibandingkan akumulasi lemak pada hati tikus yang kurus dan obesitas, yang ditugaskan ke salah satu diet yang mengandung kasein, protein  berbasis susu , atau susunan makanan yang mengandung protein kedelai isolat, selama 17 minggu setelah penyapihan. Para peneliti menemukan bahwa pola makan tidak berpengaruh pada profil hati hewan kurus.

Tapi tikus yang obesitas yang diberi makan kedelai, menunjukan penurunan 20 persen pada trigliserida dan akumulai lemak secara keseluruhan di hati. Yang membuat Chen percaya bahwa protein kedelai bisa digunakan untuk mengurangi gejala penyakit hati berlemak.

Selanjutnya, para ilmuwan menemukan bahwa protein kedelai isolat sebagian dipulihkan jalur Wnt / beta-catenin signaling, sebuah pemain penting dalam metabolisme lemak.

"Pada banyak orang gemuk, ada semacam masalah lalu lintas, dan ketika lemak berlebih bisa membuat jalan keluar dari hati, ada pengurangan tekanan pada organ itu," katanya. Para ilmuwan meverifikasi keterlibatan jalur ini dengan melakukan studi kultur sel in vitro.

 

Sumber : Times of India

Tidak ada komentar:

Posting Komentar