Kamis, 25 Oktober 2012

Berpikir Positif Agar Hidup Lebih Lama

[caption id="attachment_2777" align="aligncenter" width="300" caption="Positive-thinking / photo from http://besthealthnewsonline.com"]Positive-thinking / photo from http://besthealthnewsonline.com[/caption]

Menurut para ilmuwan, mempromosikan kesejahteraan Anda sendiri bisa membantu Anda hidup lebih lama,loh. Dalam sebuah penelitian, ditemukan baha partisipan yang dideskripsikan “sangat baik” memiliki resiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang dilaporkan berada dalam keadaan” mengkhawatirkan”.

Namun para peneliti memperhitungkan faktor risiko lain yang mempengaruhi harapan hidup, termasuk tembakau, penyakit kronis, dan tekanan darah tinggi. Temuan terbaru ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan berpikir positif dapat mempercepat penyembuhan.

Pada tahun tujuh puluhan lebih dari 8.000 orang diminta untuk diri tingkat kesehatan mereka dan diberi medical check-up.

Dan tiga dekade kemudian para peserta dinilai kembali dan para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang awalnya menanggapi secara positif, lebih cenderung hidup lebih lama mereka yang menjawab negatif.

David Fäh, dari University of Zurich, mengatakan, "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang menilai kesehatan mereka dengan sangat baik  memiliki atribut yang meningkatkan dan mempertahankan kesehatan mereka. --Ini mungkin termasuk sikap positif, optimis dan tingkat dasar kepuasan dengan kehidupan sendiri,’ tambahnya.

Studi ini menemukan pria yang menggambarkan kesehatan mereka sebagai ‘kurang baik' adalah 3,3 kali lebih mungkin telah meninggal daripada mereka yang merasa 'sangat baik'. Sementara antara subyek perempuan, kemungkinan kematian adalah 1,9 kali lebih tinggi.

Diperkirakan bahwa ini adalah studi longitudinal pertama yang menunjukkan hubungan antara  penilaian- kesehatan diri dan kematian. Para penulis mengatakan bahwa hasil mendukung konsep yang luas dari kesehatan yang dianjurkan oleh World Health Organization, bukan sebagai tidak adanya penyakit, tetapi lebih sebagai fisik, mental dan sosial kesejahteraan.

David Fäh menambahkan: 'dokter yang baik seharusnya tidak hanya mencari adanya faktor risiko atau penyakit, tetapi juga memeriksa kesehatan pasien mereka memiliki sumber daya dan meningkatkan dan mengkonsolidasikan mereka jika perlu.

"Meskipun temuan ini, para ahli lainnya tetap kurang yakin oleh kekuatan berpikir positif,” ujarnya seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Analisis penelitian oleh Dr James Coyne, seorang profesor psikologi di University of Pennsylvania School of Medicine, menemukan bahwa tidak ada penelitian yang berkualitas baik yang menunjukkan bahwa 'psikologi positif' memiliki efek pada kesehatan fisik. Dalam salah satu studi besarnya, ia menemukan bahwa rasa kesejahteraan emosional penderita kanker itu tidak berpengaruh pada berapa lama mereka hidup.

Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar