Sabtu, 06 Oktober 2012

Kurangnya Asupan Vitamin C, Bisa Beresiko Gagal Jantung

[caption id="attachment_2500" align="aligncenter" width="220" caption="220px-Ambersweet_oranges / photo from http://en.wikipedia.org"]220px-Ambersweet_oranges / photo from http://en.wikipedia.org[/caption]

Anda sudah merasa cukup dengan asupan vitamin C tiap harinya? hmm, sebaiknya dipertimbangkan lagi. Karena jika Anda kekurangan asupan vitamin C, menurut sebuah penelitian pasien dengan jumlah asupan vitami C yang rendah, 2,4 lebih mungkin memiliki tingkat hsCRP yang lebih tinggi, yakni sebuah protein yang beresiko peradangan dan penyakit jantung.

Studi itu  dilakukan oleh tim peneliti dari University of Ulsan di Korea Selatan mengatakan peserta dengan asupan vitamin C rendah dan hsCRP melebihi tiga mg/liter hampir dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit kardiovaskular dalam setahun masa tindak lanjut. Penelitian Korea Selatan adalah yang pertama menunjukan bahwa asupan vitamin C yang rendah dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk untuk pasien jantung.

Menurut Eun Kyeung Song, seorang asisten profesor di keperawatan, Fakultas Kedokteran , University of Ulsan yang juga memimpin penelitian, mengatakan, “Kami menemuka bahwa asupan vitamin C dikaitkan dengan kelangsungan hidup lebih lama pada pasien dengan gagal jantung,” katanya seperti yang dilansir dari Times of India.

Menurut sebuah pernyataan Ulsan, Di antara usia rata-rata 61 dari 212 pasien, sekitar sepertiga dari peserta adalah wanita dan sekitar 45 persen dari peserta gagal jantung yang sedang hingga parah.

Penelitian ini menyelesaikan buku harian empat hari makanan diverifikasi oleh ahli diet terdaftar dan program perangkat lunak yang menghitung asupan vitamin C mereka dan tes darah yang mengukur hsCRP tersebut. Para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok, satu kelompok dengan tingkat lebih dari tiga mg per liter hsCRP dan lain dengan tingkat yang lebih rendah. Kemudian pasien diikuti selama satu tahun untuk menentukan panjang waktu dari kunjungan pertama mereka ke gawat darurat karena masalah jantung atau kematian.

Para peneliti juga menemukan bahwa 82 pasien (39 persen) memiliki asupan vitamin c yang tidak memadai, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Institute of Medicine yang memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan kemungkinan pasien diet untuk biasanya kekurangan vitamin c berdasarkan buku harian makanan empat hari. Setelah satu tahun, 61 pasien atau sekitar 29 persen memiliki efek jantung, yang termasuk kunjungan gawat darurat atau rawat inap karena masalah jantung, atau kematian jantung. Penemuan ini telah dipresentasikan pada Sesi Scientific American Heart Association tahun ini.

Sumber : Times of India

Tidak ada komentar:

Posting Komentar