Bermain sepak bola merupakan kegiatan yang digemari oleh berbagai usia, dari kanak-kanak hingga dewasa. Bagi mereka, bermain sepakbola merupakan kepuasan tersendiri selain untuk menyehatkan tubuh. Namun demikian, salah satu dari bagian sepak bola yakni menyundul, menurut klaim dari sebuah penelitian sebaiknya agak dikurangi, terlebih lagi bagi mereka pemain sepak bola usia kanak-kanak karena diperkirakan bisa merusak otak.
Para ahli mengatakan, otak anak muda masih berkembang dan menyundul bola dengan teratur bisa membunuh sel. mereka memperkirakan jika menyundul bola sebanyak 1000 kali- jumlah yang mudah dicapai semasa kecil- menyebabkan kerusakan tidak terobati.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dokter di Amerika Serikat, yang mengamati pada 38 otak pemain bola amatir usia 30, yang telah memainkan permainannya sejak usia dini. Mereka diminta untuk memperkirakan jumlah menyundul mereka semenjak mulai bermain, mereka kemudian diberi scan untuk mencari kerusakan. hasilnya, mereka yang sering menyundul ditemukan cedera beberapa derajat, lima daerah di lobus frontal dan bagian bawah otak belakang terkena dampaknya,
Mereka berfungsi untuk mengatasi perhatian, memori dan kemampuan visual. Dalam sebuah studi terpisah kelompok yang sama diberi tes untuk menilai fungsi otak. Mereka dengan jumlah menyundul yang paling banyak tampil paling buruk untuk tes kecepatan dan memori verbal selama menggunakan koordinasi tangan-mata.
Pedoman baru bagi para orangtua untuk lebih hati-hati, sekolah dan klub olahraga mungkin sekarang sudah diperkenalkan, meskipun tidak ada usia diberikan untuk mengindikasikan kapan otak cukup dikembangkan untuk mencegah kerusakan.
Seorang juru bicara untuk penelitian dari Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan, “ Studi ini menyajikan bukti yang meyakinkan cedera otak bisa dihasilkan karena menyundul,” katanya seeprti yang dikutip dari The Sun.
Pada tahun 2002, sebuah pemeriksaan terkait menyundul bola pada kematian dari legenda Inggris dan West Brom, Jeff Astle, dari Inggris, 59. Ia meninggal dikarenakan kerusakan otak yang disebabkan “industrial injury".
Asosiasi sepakbola mengatakan ini adalah pemantauan klaim, tapi tekanan bola yang sekarang lebih ringan daripada dahulu. Juru bicara dari Headway, Asosiasi cedera otak, mengatakan, ”Peneliti hanya meneliti sebanyak 38 pemain, dan kami akan sangat waspada terhadap semua gambar kesimpulan yang berarti dari sebuah studi dengan ukuran sampel yang kecil seperti itu,”.
Sumber : The Sun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar