Selasa, 08 Januari 2013

Amankah Mengonsumsi Air Yang Ditabur Abate?

[caption id="attachment_5167" align="aligncenter" width="400"]Mosquito Feeding on Human Blood. Image From obattradisional.penyakitstroke.biz Mosquito Feeding on Human Blood. Image From obattradisional.penyakitstroke.biz[/caption]

Musim hujan, banyak air tergenang di mana-mana. Nyamuk aedes aeghepty alias nyamuk demam berdarah pun kegirangan karena banyak media yang bisa mereka jadikan tempat berkembang biak. Bagi industri farmasi, penjualan bubuk abate yang disinyalir dapat membunuh larva-larva nyamuk pun gencar ditawarkan. Bubuk ini dapat dicampurkan ke bak penampungan air yang digunakan untuk mandi ataupun untuk dikonsumsi. Amankah mengonsumsi air yang telah dicampur dengan bubuk abate?


Uji Klinis Terhadap Abate


Abate sebenarnya adalah merk dagang dari sebuah bahan kimia yang disebut sebagai temephos. Temephos termasuk ke dalam golongan organophophorus ( organofosfat). Senyawa ini tidak dapat diserap oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui keringat ataupun urine.


Pada penelitian yang dilakukan oleh sebuah laboratorium di Amerika Serikat (AS) tahun 1967, tikus yang diberi makanan dengan campuran abate setiap hari tidak mengalami gangguan klinis apapun. Di tahun yang sama, kelompok peneliti yang lain juga melakukan percobaan terhadap beberapa sukarelawan. Selama beberapa hari, 256 mg bubuk abate dicampurkan ke dalam makanan yang mereka konsumsi. Percobaan ini pun tidak menunjukkan terjadinya gangguan klinis pada sukarelawan. Percobaan yang lebih 'berani' dilakukan pada 1968, di AS juga, dengan mencampurkan abate di bak persediaan air penduduk sebanyak 1% dari total volume air. Di sini pun tidak ditemukan gangguan klinis akibat konsumsi abate pada penduduk yang dimaksud.


Dosis dan Efektivitas Penggunaan Abate


Memang benar bahwa bubuk abate memang aman untuk dikonsumsi selama dalam takaran yang sesuai.  Pemakaian abate yang aman adalah 1 gram untuk setiap 10 liter air. Penaburan abate diulangi setiap 2-3 bulan sekali.


Sebagaimana fungsinya, penggunaan abate ditujukan untuk membunuh larva-larva nyamuk yang doyan dengan air bersih yang menggenang. Sebenarnya, untuk membunuh larva-larva tersebut, tidak selalu harus menggunakan abate. Genangan-genangan air sering ditemukan di botol-botol tanpa tutup, ban, kaleng, dan penampungan air. Oleh karena itu, mencegah pertumbuhan larva-larva nyamuk dapat dilakukan dengan mengubur ban, kaleng, serta botol-botol tanpa tutup. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan menguras bak penampungan air secara teratur. Jika bak penampungan kamu terbuat dari keramik/plastik yang dikuras secara teratur, maka penggunaan bubuk abate tidak lagi diperlukan karena pengurasan akan menghilangkan tujuan penggunaan bubuk abate. Apalagi, dengan bak berbahan licin seperti itu, bubuk abate hanya akan mengendap di dasar bak. Lain halnya jika bak penampungan kamu terbuat dari permukaan yang kasar seperti semen. Penggunaan bubuk abate sangat bermanfaat karena bubuk abate yang terlarut dalam air akan terperangkap di pori-pori bak.


Jadi, mau pakai abate atau tidak? Keputusan ada di tanganmu.


 




Sumber: Intisari. 1988 | kulinet.com | kumpulantips.net | dechacare.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar