Kamis, 03 Januari 2013

Roti Coklat dan Roti Putih, Apa Bedanya?

Roti Coklat dan Roti Putih, Apa Bedanya?


[caption id="attachment_4891" align="aligncenter" width="350"]Roti Gandum. Image From : okeinfo.net Roti Gandum. Image From : okeinfo.net[/caption]

Ketika berjalan-jalan di toko swalayan, seringkali kamu akan menemukan dua jenis roti tawar. Selain kulitnya, satu jenis berwarna putih dan satu jenis yang lain berwarna agak kecoklatan tapi bukan karena diberi coklat. Apa bedanya?


Kedua roti tawar tersebut sama-sama terbuat dari gandum. Bedanya, roti berwarna coklat terbuat dari gandum yang digiling halus sehingga kulitnya ikut bercampur. Adapun roti berwarna putih terbuat dari gandum yang digiling kasar, lalu kulit gandum dipisahkan dari tepung menggunakan penyaring.


Dari sisi kandungan gizi, pada roti berwarna coklat, semua bagian gandum termasuk kandungan mineral dan vitamin masih terdapat di dalam tepung. Sementara pada roti berwarna putih, kandungan mineral dan vitamin yang terdapat pada kulit gandum telah dipisahkan dari tepung. Tepung untuk roti berwarna putih ini kita kenal dengan sebutan tepung terigu.


Dalam ekseperimen yang dilakukan pada dua kelompok tikus, satu kelompok tikus diberi makan roti putih saja sementara kelompok yang lain diberi roti coklat saja. Berdasarkan ekseperimen tersebut, tikus dari kelompok roti putih mati setelah beberapa lama karena kekurangan vitamin. Sebaliknya, tikus dari kelompok roti coklat seluruhnya sehat wal afiat tanpa menderita penyakit akibat kekurangan vitamin. Nah, loh... berarti makan roti coklat saja deh seumur hidup! Eits, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan.


Hasil penelitian di atas tidak dapat diterapkan begitu saja kepada manusia karena manusia tidak hanya memerlukan kandungan gizi yang terdapat dalam roti. Manusia memerlukan berbagai macam vitamin yang dapat diperoleh dari kombinasi berbagai jenis makanan. Walaupun demikian, memang benar bahwa roti coklat memilki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh roti putih. Sayangnya, kelebihan yang dimiliki roti coklat sebanding dengan sisi negatif yang terkandung di dalamnya. Terbukti bahwa roti berwarna coklat mengandung zat phytin, yaitu zat asam yang dapat menghalangi proses penyerapan kalsium oleh tubuh. Kelebihan zat phytin dalam tubuh dapat mengakibatkan kerapuhan tulang atau bahkan kelumpuhan. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengonsumsi roti putih dan coklat secara seimbang. Apabila memungkinkan, sebaiknya menyajikan kedua jenis roti ini dalam setiap hidangan.


Sumber: Sayyid, 'Abdul Basith Muhammad. Tha'amur Rasul wat Tadawi bil Ghidza. 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar