Kurangi Makan Jika Ingin Mengingat Lebih
[caption id="attachment_1444" align="aligncenter" width="199"] Dessert. Image from http://www.fitsugar.com.[/caption]
Menurut sebuah penelitian, makan lebih sedikit bisa membantu Anda mengingat lebih, kok bisa? Berita ini muncul dari sebuah penelitian Italia tentang “pembatasan kalori”, sebuah gagasan bahwa jatah hampir-kelaparan bisa meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup.
Melewatkan makanan penutup dan minum kopi setelah makan, ternyata baik juga untuk otak serta pinggang Anda. Para ilmuwan, telah lama mengetahui dari fenomena tersebut, namun tetap harus berjuang untuk latihan olahraga untuk bisa mengurangi kalori yang meningkatkan kesehatan.
Seorang peneliti bernama Giovabattista Pani, memutuskan untuk fokus pada protein yang disebut CREB1 yang dikenal sangat penting untuk memori dan belajar.
Percobaannya dilakukan pada tikus, ia menunjukan bahwa memotong kalori meningkatkan pembelajaran jika hewan tersebut masih bisa membuat CREB1. Ia juga menunjukan bahwa memotong asupan kalori meningkatkan jumlah protein yang dibuat di otak. Jumlah kalori binatang yang terpotong terhitung sebesar 25 sampai 30 persen. Dalam istilah manusia, ini sama dengan 600 kalori per hari.
Secangkir teh atau kopi juga bisa bermanfaat, dengan studi mengkredit kafein dengan menaikan jumlah dari CREB1 yang dibuat dalam tubuh. Karya dari Dr Pani, dari Catholic University of the Sacred Heart di Roma ditulis lebih rinci dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Dr Pani, mengatakan,” Hal ini hanya sekitar 25 sampai 30 persen kalori lebih sedikit. hal ini seperti tidak makan kue di akhir makan,” katanya. “ Ini memberi kita alat untuk menyelidiki lebih baik sirkuit otak dan mencoba untuk mencari tahu banyak obat yang melakukan hal sama,” tambahnya lagi seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Para peneliti mencoba beberapa senyawa pada hewan tapi pada tahap yang sangat awal.
Menjaga otak muda dapat menjadi nilai besar dalam populasi yang menua. Alzheimer dan bentuk lain dari demensia mempengaruhi lebih dari 800.000 orang inggris, dan jumlahnya diperkirakan akan belipat gada dalam satu generasi.
“ Temuan kami mengidentifikasi untuk pertama kalinya efek meditor dalam susunan makanan di otak,” kata Dr Pani.
Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk mengembangakan therapi masa depan untuk menjada otak muda kita dan mencegah degenerasi otak dan proses penuaan. Harapan para peneliti adalah untuk menemukan cara untuk mengaktifkan CREB1, misalnya melalui obat baru, sehingga untuk menjada otak muda tanpa perlu diet ketat.
Sumber: Daily Mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar