[caption id="attachment_3130" align="aligncenter" width="300" caption="white rice / photo from http://www.dailymail.co.uk"][/caption]
Ada ungkapan yang sering dikatakan, berbunyi “ Jika tak sarapan dengan nasi putih, bukan orang Indonesia namanya”. Ya, bagi sebagian orang Indonesia, sarapan yang ideal adalah sarapan dengan nasi putih dan lauk pauk lengkap dan porsi banyak untuk mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas setiap harinya. Namun, jika Anda peduli dengan kesehatan sendiri, sebaiknya Anda mulai mengamati jumlah asupan nasi putih yang Anda konsumsi. Karena, menurut penelitian,dengan memakan nasi putih memungkinkan untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Menurut review dari empat penelitian serta melibatkam 350.000 orang, menyatakan makin banyak orang makan nasi putih, semakin tinggi kesempatan mereka untuk mengembangkan kondisi tersebut. Tinjauan ini diamati dua studi dari Cina dan jepang, dan dua dari Amerika Serikat dan Australia.
Orang asia cenderung memiliki asupan makanan yang jauh lebih tinggi daripada di Barat, rata-rata 3-4 porsi sehari dibandingkan satu atau dua porsi per minggu. Dan mereka juga memiliki resiko mengembangkan diabetes tipe 2, dengan mereka yang makan paling banyak yang paling beresiko.
Peneliti Dr Qi Sun, dari Harvard School of Public Health, Boston, mengatakan, "Setiap kenaikan melayani per hari dalam asupan nasi putih dikaitkan dengan kecil, namun secara signifikan lebih tinggi resiko diabetes,” ujarnya seperti yang terlansir di Daily Mail.
"Ini mungkin baik-baik untuk sesekali makan nasi putih, satu atau dua porsi per minggu, meskipun konsumsi terlihat di negara-negara Asia akan meningkatkan risiko diabetes secara substansial." tambahnya lagi.
Keterkaitan mungkin dijelaskan oleh efek beras putih pada kadar gula darah, karena relatif tinggi pada indeks glikemik (GI), yang mengukur seberapa cepat glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah setelah makan. Makanan GI rendah seperti beras merah memecah perlahan, yang membuat orang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah lebih stabil. Nasi putih juga memiliki nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Tinjauan, yang diterbitkan dalam British Medical Journal, dinilai satu porsi beras sebagai 158g, dan mengambil faktor-faktor seperti berat badan, tingkat olahraga dan diet dari relawan. Selama masa tindak lanjut penelitian, mulai dari empat hingga 22 tahun, sekitar 13.200 orang mengembangkan diabetes.
Catherine Collins, ahli gizi utama di Rumah Sakit St George, London, mengatakan peningkatan konsumsi beras putih di antara orang Asia mungkin meningkatkan risiko diabetes, tapi itu menjadi risiko yang tidak mungkin ditransfer ke Barat.Ini bukan hanya karena konsumsi lebih rendah di negara seperti Inggris, tetapi juga karena perbedaan dalam pola makan dan gaya hidup. Dr Iain Frame, direktur penelitian di Diabetes UK, mengatakan kajian tersebut tidak memberikan hasil yang konklusif.
Sumber : Daily Mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar