Rabu, 26 Desember 2012

Makan Lebih Lambat Bisa Bantu Kurangi Berat Badan

[caption id="attachment_2995" align="aligncenter" width="300"]man_eats_ / photo fom http://www.steadyhealth.com man_eats_ / photo fom http://www.steadyhealth.com[/caption]

Anda merasa makan dengan porsi sewajarnya namun berat badan malah cenderung naik terus? hmm, bisa jadi itu karena cara makan Anda yang salah. Menurut para peneliti di University of Rhode Island menemukan bahwa cara makan cepat bisa meningkaykan jumlah konsumsi makanan.


Hal itu didapat dari hasil dua studi mereka yang baru terungkap bawah pria makan secara signifikan lebih cepat daripada wanita, orang yang lebih berat makan lebih cepat daripada orang yang lebih ramping. Dan penemuan lain menemukan bahwa biji-bijian olahan  dikonsumsi lebih cepat daripada biji-bijian.


Dalam sebuah penelitian laboratorium, Kathleen Melanson, seorang profesor gizi  URI, dan tim lab menemukan bahwa pemakan cepat mengonsumsi sekitar 3,1 ons makanan per menit, kecepatan menengah pemakan dikonsumsi 2,5 ons per menit, dan pemakan lambat dikonsumsi 2 ons per menit.


Menurut para peneliti,  apa yang Melanson gambarkan sebagai 'perbedaan gender sangat kuat' dalam makan tarif. Karena pada waktu makan siang, para pria mengkonsumsi sekitar 80 kalori per menit sementara para wanita mengkonsumsi 52 kalori per menit.


Studi kedua, yang meneliti karakteristik yang terkait dengan tingkat makan, menemukan hubungan erat antara tingkat makan dan indeks massa tubuh (BMI), dengan orang-orang dengan BMI tinggi biasanya makan jauh lebih cepat daripada mereka yang memiliki BMI rendah.


"Satu teori kita yang sedang dikerjakan   adalah bahwa makan cepat mungkin berhubungan dengan kebutuhan energi yang lebih besar, karena pria dan orang yang lebih berat memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi," kata Melanson, seperti yang dikutip dari Times of India.


Sementara hubungan antara laju makan dan obesitas masih sedang dipelajari, Melanson mengatakan bahwa penelitiannya telah menunjukkan bahwa makan perlahan menghasilkan kalori rata-rata secara signifikan lebih sedikit dikonsumsi. Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Obesitas di Orlando bulan ini.


Sumber : Times of India

Tidak ada komentar:

Posting Komentar